Fauzi Bahar, Jangan Pernah Berhenti Walau Hanya Sekali

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Sosok Fauzi Bahar kembali muncul dalam pertarungan politik di Provinsi Kepri. Ia dikabarkan ambil bagian pada Pilkada Kepri 2020 mendatang.

Bahkan, di sejumlah sudut Kota Batam telah terpajang baliho bergambar mantan Wali Kota Padang dua periode itu maju untuk Kepri 2 atau bakal calon Wakil Gubernur Kepri.

Perihal tersebut dibenarkan Fauzi ketika dikonfirmasi melalui sambungan seluler, belum lama ini. Ia seolah memberi sinyal positif saat ditanya maju pada Pilkada Kepri tahun depan. “Iya. Sekarang saya lagi di Jakarta,” katanya menjawab singkat.

Fauzi sebelumnya juga pernah mencalonkan diri untuk mengisi kekosongan kursi Wakil Gubernur Kepri pasca ditinggal Nurdin Basirun yang kala itu naik tahta menjadi Gubernur Kepri.

Ia berebut kursi orang nomor dua di Tanah Melayu itu dengan beberapa kandidat lainnya seperti Isdianto, Agus Wibowo dan Riny Fitrianti. Fauzi akhirnya kalah setelah Isdianto terpilih untuk mendampingi Nurdin Basirun memimpin Kepri.

Fauzi Bahar merupakan pensiunan TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir sebagai Letnan Kolonel (Letkol). Pria kelahiran Padang 57 tahun lalu yang bergelar Datuk Nan Sati ini pernah menjadi Wali Kota Padang selama 2 periode dari tahun 2004 hingga 2014.

Dahulu, dua tahun pasca masa jabatannya sebagai Wali Kota Padang berakhir, atau tepatnya pada Agustus 2016, Fauzi Bahar pernah dikirimi sajak oleh Raja Penyair asal Padang, Sumatera Barat, Pinto Janir.

Dalam sajak yang ditulis oleh wartawan senior itu, Fauzi digambarkan sebagai sosok yang tegar, lagi benar. Fauzi diminta untuk terus benar tanpa henti, meskipun hanya sekali.

Berikut sajak yang dikirim oleh Raja Penyair Pinto Janir kepada Fauzi Bahar;

Pada lafas nafas ilahiyah
Dalam sunyi yang paling sunyi
Kau letak dan detakkan kebenaran di situ
Menjadi nyanyi menjadi puja puji
Laillaha ilallah…

Hatimu bukan sepi
Bilik kalbumu memesrai Ilahi
Dalam peluk mesramu tiada henti
Allahu Akbar!

Keniscayaanmu tak tergoyah
Tak akan tergoyangkan gempa
Tak akan terhanyut tsunami
Biar bangunan lahir porak poranda
Namun hatimu gagah menjaga bathin
Karena pada adil benar
Segala ada kau kalangkan di sana
Sujudmu hanya pada-Nya
Bukan pada harta atau bukan pada tahta
Bagimu tahta hanya sekedar jalan benar
Untuk menyampaikan suara hati
Kekuasaan alatmu menyampaikan kebenaran
bukan menjual ayat kebenaran untuk kekuasaan

Dalam makrifat kau ziarahi arrasy
Ruh ragamu, ruh darahmu ruh kulitmu ruh tulangmu ruh jantungmu adalah ruh nan satu di kalbumu
Sedetikpun tak kau hentikan dalam detak itu

Allah… Allah… Allah..

Menjadi spiritmu menjadi darahmu menjadi juangmu jihadmu hidupmu hidupmu dalam jihadmu

Tak perlu kuheran padamu
Bila rasa takut lenyap di duniamu
Bagai seorang patriot di medan laga
Sekalipun badai keras menerjang
Seangin pun tapakmu tak bergeser
Bijakmu gagah di gelanggang itu
Tonggakmu mana lapuk dimakan hujan
Mana renggang disiram panas garang
Teruslah wahai Fauzi Bahar berjuang untuk benar
Tiupkanlah debu ditengah Padang
Pada jihadmu kupaham
Pahatkan ia diruang waktu
Untuk esok makin elok dalam rindu-rindu

Fauzi Bahar bukan aksara semata
Ia puisi sunyi dalam nyanyian hati
Yang tiada henti berdendang ilahi
Menjadi bulan menjadi matahari
Menjadi cahaya menjadi penerang hati
Menjadi pencerah mengusir kabut nagari

Segala puja segala puji
Segala kata segala laku diri
Menjadi rahmatan lil alamin
Membawa rahmat membawa sejahtera
Bagi seluruh umat di negeri nan kucinta

Ya Allah, beri sehat selalu saudaraku
Pada Fauzi Bahar,
Untuk benar jangan pernah berhenti
Walau hanya sekali! (san)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG