Kualitas Udara Kotor, FPKL Tanam Bibit Mangrove, Indra: Warisan Hingga Ke Anak Cucu

Guna mencegah terjadinya abrasi di pesisir pantai, serta mendapatkan kualitas udara yang lebih baik dan bersih, Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL) Kampung Ambat Jaya, Desa Pangke Barat, Tanjungbalai Karimun melaksanakan penanaman ribuan bibit mangrove, bersama Akar Bhumi Indonesia.(Foto : Aman)
HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Menelisik kualitas udara yang mulai kotor akibat aktifitas sandblasting perusahaan raksasa asal Italia, PT Saipem Indonesia Karimun Branch, Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL) melaksanakan penanaman ribuan bibit mangrove.

Penanaman dilakukan di bilangan RT 03 RW 04, Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, bersama partner Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL), yakni Akar Bhumi Indonesia.

“Guna mencegah terjadinya abrasi di pesisir pantai, serta mendapatkan kualitas udara yang lebih baik dan bersih,” kata Sekretaris Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL), Indra, Kamis (15/12/2022).

Karena menurut Indra, pihaknya melakukan penanaman ribuan bibit mangrove tersebut bukan tanpa sebab.

Alasan utamanya karena udara di wilayahnya sudah terkontaminasi oleh debu sandblasting PT Saipem.

“Maka dari itu kami dari Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL), melakukan pembenihan bibit mangrove, untuk mendapatkan kualitas udara yang lebih baik dan bersih, hingga ke anak cucu,” tegasnya.

Tidak hanya itu saja, kata Indra kegiatan penanaman bibit mangrove ini memang sengaja dipilih karena banyak sekali memiliki manfaat.

“Multi manfaat. Banyak sekali manfaatnya, pohon mangrove yang ditanam pada pesisir pantai. Selain mendapatkan kualitas udara yang lebih bersih, juga untuk menanggulangi abrasi, menyerap logam berbahaya, membuat kualitas air jadi lebih bersih, dan dapat menjaga ekosistem perairan, akibat dampak reklamasi PT Saipem,” beber Indra.

Sementara itu, Pendiri (Founder) Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan sangat mengapresiasi dengan adanya kegitan penanam bibit mangrove tersebut.

“Program seperti ini baik sekali, terlebih pelaksanaannya berkaitan dengan merawat alam,” kata Hendrik sembari memberikan edukasi dan pengetahuan, serta pemahaman kepada anggota FPKL, terkait manfaat hutan mangrove.

Pihaknya berharap agar seluruh masyarakat Bumi Berazam, khususnya warga yang tinggal di pesisir pantai, agar tetap peduli dengan kelestarian alam.

“Tidak hanya di Kampung Ambat Jaya saja program penanaman bibit mangrove ini dilakukan, akan tetap di seluruh wilayah pesisir pantai yang ada di Kabupaten Karimun,” harapannya.

Penanaman bibit bakau oleh Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan ini, kata Hendrik tentunya mempunyai harapan besar, untuk menjadi bagian dari rangkaian kegiatan, agar tetap melestarikan keanekaragaman hayati.

“Sekaligus sebagai kampanye pelestarian hutan bakau (mangrove) sebagai pelindung kawasan pesisir dan habitat bagi aneka ragam hayati,” tandasnya.(Aman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24
PKP PROMO ENTENG