BATAM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi menghentikan dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta. Keputusan ini berlaku seiring berakhirnya masa berlaku surat keputusan (SK) dukungan dari PKS yang kadaluarsa pada 4 Agustus lalu.
Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, mengonfirmasi bahwa duet Anies Baswedan dan Shohibul Iman (AMAN) yang sebelumnya diusung oleh partai resmi berakhir.
Kholid menjelaskan, sesuai kesepakatan awal, dukungan PKS otomatis berakhir jika Anies tidak mendapatkan dukungan tambahan dari partai lain hingga batas waktu yang telah ditentukan.
“Sejak masa tenggat habis pada 4 Agustus, belum ada SK rekomendasi dari partai lain untuk Mas Anies. PKS memilih untuk menyiapkan rencana opsi kedua,” ungkap Kholid seperti dikutipp Katadata.co.id, Senin (12/8).
PKS saat ini hanya memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta dan memerlukan 4 kursi tambahan untuk dapat mengusung calon gubernur.
Di sisi lain, Anies Baswedan telah mendapatkan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki 10 kursi di DPRD. Namun, tidak ada kerja sama resmi antara PKB dan PKS dalam mendukung Anies.
Untuk maju di Pilkada, calon gubernur dan wakil gubernur harus mengantongi minimal 22 kursi DPRD.
Kholid menyebutkan bahwa PKS akan menjalin komunikasi politik dengan berbagai partai, termasuk Koalisi Indonesia Maju, untuk mencari opsi alternatif. PKS juga mengutamakan kader internal untuk posisi gubernur atau wakil gubernur.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, telah bertemu dengan Prabowo Subianto untuk menjajaki kemungkinan kerja sama di masa depan.
Sementara itu, PDIP juga tengah memantau dinamika politik dan membuka kemungkinan dukungan untuk Anies atau kandidat lainnya, seperti Ridwan Kamil. (den)
 secara resmi menghentikan dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta.){kind=link}