NATUNA – Di tengah persiapan pilkada dalam rangka cek kesehatan di Batam, hati Bupati Natuna Wan Siswandi terusik oleh kabar pilu dari kampung halaman. Badai dahsyat telah menerjang Natuna pada Sabtu petang, meninggalkan jejak kerusakan di tujuh rumah warga. Tanpa ragu, beliau langsung memerintahkan Dinas Sosial untuk turun tangan.
Begitu mendapat laporan, saya segera perintahkan Dinas Sosial dan pihak terkait untuk memantau dan berikan bantuan,” ungkap Wan Siswandi dengan nada penuh kepedulian. Jarak tak menghalangi beliau untuk memastikan warganya terlindungi.
Kepala Dinas Sosial, Purwanti, tak tinggal diam. Bersama Camat Bunguran Timur, Lurah Bandarsyah, dan Lurah Ranai Kota, mereka segera mendatangi rumah-rumah yang terdampak. Bantuan sembako diberikan, tapi yang lebih penting, mereka hadir untuk menguatkan semangat warga yang tengah berduka.
“Saya minta seluruh warga yang tertimpa musibah segera ajukan proposal untuk mendapatkan bantuan perbaikan rumah warga yang rusak,” ujar Purwanti, memastikan bahwa pemerintah akan hadir sepenuhnya untuk membantu warga bangkit kembali.
Di tengah ujian ini, semangat gotong royong warga Natuna justru semakin bersinar. Babinsa, RT, RW, dan masyarakat bahu-membahu membantu mereka yang tertimpa musibah. Bupati Wan Siswandi tak lupa menyampaikan salam dan terima kasihnya atas solidaritas yang mengharukan ini.
“Sekitar pukul 18:00 Sabtu 31 Agustus angin bertiup kencang dari arah Barat,” kenang Idris salah seorang warga, menggambarkan betapa mencekamnya badai tersebut. Meski tak ada korban jiwa, kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah. Namun, pemerintah daerah telah berjanji akan membantu meringankan.
Bupati Wan Siswandi juga mengingatkan seluruh masyarakat Natuna untuk tetap waspada, terutama saat cuaca ekstrim seperti ini. “Angin kencang bisa datang kapan saja,” pesannya.
Sementara dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ranai, menyatakan cuaca ekstrem di Natuna masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Perkiraan cuaca saat itu mengalami perubahan penurunan dalam intensitas hujan serta gelombang di laut Natuna yang sebelumnya mencapai 4 meter menjadi sedang atau mencapai 2,5 meter. Hal itu disampaikan Prakirawan BMKG Ranai, Brian Zuhrufi.
Menurut Brian adanya perubahan cuaca saat ini dipengaruhi adanya angin kencang, sehingga Natuna keadaan cuacanya berawan.
“ angin kencang sehingga awan-awan sulit berkembang dan terbawa ke arah Jawa, apalagi adanya fenomena perubahan cuaca di sekitar laut Jawa saat ini. Sehingga untuk beberapa hari ke depan khususnya tinggi gelombang juga akan turun ke sedang namun untuk angin kencang jika di laut masih bisa mencapai 25 Knot,” kata Brian Zuhrufi, Rabu (31/1/2024).
Musibah ini adalah cobaan, tapi juga bukti bahwa Natuna adalah rumah bagi orang-orang yang kuat dan peduli. Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh pemerintah, warga Natuna pasti akan bangkit kembali.
(Rk)