![Komandan Kodim 0317/TBK, Letkol Inf. Ida Bagus Putu Mudita](https://wartakepri.co.id/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250108-WA0031-696x727.jpg)
WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Pembinaan teritorial (Binter) di wilayah perbatasan, khususnya di wilayah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau merupakan aspek vital dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal tersebut disampaikan Komandan Kodim 0317/TBK, Letkol Inf. Ida Bagus Putu Mudita, pada pelaksanaan kegiatan Pembinaan teritorial (Binter).
“Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Karimun memiliki dinamika dan tantangan yang kompleks dalam konteks pertahanan dan keamanan wilayah,” terang Letkol Inf. Ida Bagus Putu Mudita, Rabu (8/1/2025).
“Pembinaan teritorial tidak hanya mencakup aspek militer semata, namun juga melibatkan pendekatan yang komprehensif dan multidimensional, termasuk pemberdayaan masyarakat perbatasan,” tambah Dandim.
Dalam perspektif keamanan dan pertahanan, masih kata Dandim, wilayah perbatasan seperti Karimun berperan sebagai garda terdepan dalam sistem pertahanan negara.
“Posisi strategis ini menuntut adanya pengawasan ketat terhadap berbagai potensi ancaman transnasional, seperti penyelundupan, perdagangan manusia dan terorisme,” paparnya.
Tidak hanya itu saja, masih kata Dandim peran aktif TNI melalui Kodim 0317/TBK dalam melakukan deteksi dini sekaligus pencegahan.
“Menjadi sangat krusial untuk mengantisipasi berbagai bentuk ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan negara,” jelas Dandim.
Keberhasilan pembinaan teritorial di wilayah perbatasan, menurut Dandim sangat bergantung pada sinergitas antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Kami mengedepankan pendekatan yang bersifat humanis dan kesejahteraan tanpa mengesampingkan aspek keamanan,” tutur Dandim.
Untuk itu, kata Dandim, tantangan geografis Kabupaten Karimun sebagai wilayah kepulauan memerlukan strategi pembinaan teritorial yang adaptif.
“Karakteristik wilayah yang terdiri dari pulau-pulau membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam hal pengawasan dan pembinaan masyarakat,” pungkasnya.
Pihaknya pun menegaskan bahwa, komitmen TNI dalam membina wilayah perbatasan akan terus diperkuat melalui berbagai program inovatif yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
![](https://wartakepri.co.id/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250108-WA0030.jpg)
“Pembinaan teritorial bukan sekadar tugas TNI, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa untuk menjaga kedaulatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” katanya.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif ini, masih kata Dandim, pembinaan teritorial di Karimun tidak hanya berhasil memperkuat aspek pertahanan saja, akan tetapi juga menciptakan masyarakat perbatasan yang tangguh, sejahtera dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.
Sementara itu, salah seorang akademisi, yang mendalami isu-isu perbatasan dan sumber daya manusia, Dr (c). Tegor, S.E., M.M, mengungkapkan bahwa aspek sosial-ekonomi masyarakat perbatasan menjadi fokus utama dalam pembinaan teritorial.
“Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat perlu dilakukan secara berkelanjutan, untuk mencegah ketergantungan terhadap negara tetangga,” ucap Tegor.
Lantaran menurutnya, penguatan identitas nasional dan rasa nasionalisme harus ditanamkan melalui berbagai program pembinaan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.
“Kami mendukung pandangan ini dengan menekankan bahwa pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik dan pemerataan akses pendidikan menjadi bagian integral dari strategi pembinaan teritorial,” beber Tegor.
Tegor menambahkan, pemanfaatan teknologi informasi dan penguatan sistem pengawasan maritim menjadi kebutuhan mendasar dalam mengoptimalkan pembinaan teritorial di wilayah perbatasan kepulauan.
“Pembinaan teritorial di Kabupaten Karimun merepresentasikan model pengelolaan wilayah perbatasan yang mengintegrasikan aspek pertahanan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Untuk itu, kata Tegor dapat disimpulkan bahwa, keberhasilan program Binter di wilayah Kabupaten Karimun ini akan menjadi blueprint bagi pengembangan wilayah perbatasan lainnya di Indonesia.
“Adanya keberhasilan program Binter, khususnya di wilayah Kabupaten Karimun akan menjadi blueprint bagi pengembangan wilayah perbatasan lainnya di Indonesia,” tandasnya.(Aman)