Wina Armada Wafat, Salah Satu Tokoh Pencetus UU Pers no 40 Tahun 1999

Wina Armada Sukardi
Wina Armada Wafat, Salah Satu Tokoh Pencetus UU Pers no 40 Tahun 1999

WARTAKEPRI.co.id – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kala Wina Armada Sukardi dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (3/7/2025) sore.

Almarhum wafat dalam usia 65 tahun. Semasa hidupnya, Wina Armada dikenal sebagai sosok wartawan senior, pemikir, dan pakar hukum pers yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan dunia jurnalistik dan kebebasan pers di Indonesia.

Lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1959, Wina Armada menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PWI Pusat periode 2003-2008 dan 2024-2028 serta anggota Dewan Pers pada 2004-2007 dan 2007-2010. Di Dewan Pers, almarhum dipercaya sebagai Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan.

Selain aktif organisasi, Wina Armada juga dikenal luas sebagai penulis dan pemikir hukum pers. Ia menulis sejumlah buku penting, di antaranya “Wajah Hukum Pidana Pers” dan “Menggugat Kebebasan Pers”. Ia juga menjadi editor berbagai penerbitan buku bertema hukum dan jurnalisme.

Sepanjang hidupnya, almarhum tak pernah lepas dari dunia tulis-menulis. Salah satu gagasan terakhirnya adalah menyusun antologi puisi untuk anak-anak, sebuah proyek literasi yang jarang disentuh secara khusus. Kumpulan puisi bertajuk Pacul Berdarah menjadi bagian dari upaya itu.

Diketahui, Wina Armada juga anggota Steering Committee Kongres Persatuan PWI 2025 yang rencananya digelar Agustus nanti.

Dalam catatan Hendry Ch Bangun terkait sosok Almarhum

Wina berteman sejak lama dengan Hendri Ch, karena sama-sama terjun di pers kampus. Hendri Angkatan 77 di FSUI, Wina Angkatan 78 di FHUI, kampus UI Rawamangun. Dia waktu itu aktif di SKK Salemba, yang dipimpin Antoni Zeidra Abidin, saya sendiri di media internal SMFSUI Corat Coret dan majalahTifa Sastra yang diterbitkan teman Fakultas Sastra.

Wina sudah menulis di media umum termasuk Horison, saya menulis sejak 1978 di Sinar Harapan, Suara Karya, Angkatan Bersenjata. Kami saling kenal dan saling menghargai,” tulis Hendri.

Belakangan dia masuk ke Prioritas saya ke Kompas. Banyak sekali kiprah Wina, termasuk ketika dia menjadi satu yang aktif dalam proses terbentuknya Undang-Undang Pers no 40 tahun 1999 yang monumental itu. Dia terkenal sebagai ahli hukum pers dan saat menjadi Ketua Komisi Hukum di Dewan Pers Wina pelopor terbitnya Peraturan Dewan Pers tentang Standar Kompetensi Wartawan menyusul terbitnya Piagam Palembang pada Hari Pers Nasional tahun 2010. Baru belakangan urusan Uji Kompetensi Wartawan ditangani Komisi Pendidikan.

Wina juga aktif di Persatuan Wartawan Indonesia. Karena ketertarikannya, dia aktif di Seksi Budaya dan Film, dan saya di Seksi Wartawan Olahraga, di lingkungan PWI Jakarta Raya. Dia menjadi Sekretaris Jenderal PWI Pusat di periode kedua Ketua Umum Tarman Azzam, yakni 2003-2008, menggantikan Bambang Sadono. Saya menjadi Sekjen PWI Pusat tahun 2008-2013, 2013-2018 dengan Ketua Umum Margiono.

Belakangan saya terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat periode 2023-2028, Wina Armada menjadi Sekretaris Dewan Penasehat.

Ketika terjadi badai di PWI Pusat, saya dan Wina berseberangan karena dia bergabung dengan Ilham Bintang, Sasongko Tedjo, Zulmansyah, dll yang agak mengherankan saya. Sebab dia sebelumnya berusaha menjadi mediator perselisihan saya selaku Ketua Umum PWI dan Sasongko Tedjo selaku Ketua Dewan Kehormatan, menerima menjadi Sekretaris PWI versi KLB.

Pertemanan selama 40 tahun lebih membuat saya tidak bisa marah atau membenci Wina Armada seberapa besar pun perbedaan kami. Beda boleh. Persahabatan terus berjalan.

Apalagi kami sama-sama bergerak di pers kampus di masa-masa perlawanan kampus atas pemerintahan otoriter Orde Baru. Menjadi wartawan di media mainstream yang jelas filosofinya. Wartawan kan intelektual, biasa berbeda pandangan, dan biasa hidup dalam keberagaman pandangan. Hidup di dunia kan tidak sempurna, jadi normal saja ada perbedaan pendapat.

Adapun Redaksi WartaKepri pernah mengikuti, pelatihan yang diberikan Alm Wina Armada ketika menjadi mentor dan pembicara dalam Training of Trainer calon Penguji UKW PWI Pusat beberapa tahun lalu. Dan, Atas Nama Redaksi dan Manajemen WartaKepri.co.id, mengucapkan turut berduka dan Al Fatihah buat Almahum. (*/redaksi)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025