JAKARTA, WARTAKEPRI.CO.ID – Selain pencurian ikan (illegal fishing), Indonesia menjadi surga bagi para penyelundup pasir timah dan pasir laut untuk diekspor secara ilegal ke Singapura. Tujuannya untuk memperluas wilayah Negeri Singa itu.
Pelaksana Tugas Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP), Nasfri Adisyahmeta Yusar mengungkapkan, pemerintah sudah melarang ekspor pasir timah, pasir besi, pasir laut dan pasir granit ke luar negeri. Dengan pelarangan tersebut, berbagai komoditas tersebut masuk dalam pengawasan KKP.
“Bu Menteri KP Susi Pudjiastuti telah menulis surat untuk minta dihentikan penambangan pasir timah di Bangka Belitung. Karena merusak sumber daya ikan, karena pasirnya dihisap pakai mesin penyedot, kapal seukuran rumah, ya rusak semua lingkungan,” ujarnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Menurut Nasfri, pasir laut pun menjadi sasaran penyelundupan ke Negeri Singapura. Biasanya pasir laut itu diambil dari daerah Banten untuk diekspor secara ilegal ke Singapura.
Sambungnya, Indonesia sangat kaya dengan pasir laut mengingat dua pertiga wilayah Republik ini merupakan lautan. Sementara negara tetangga lain sedikit sumber daya kelautannya, seperti pasir laut.
“Pasir laut di Banten diselundupkan ke Singapura. Tujuannya tidak ada yang lain kecuali memperluas wilayahnya. Lihat saja wilayahnya nambah terus kalau dilihat dari atas (pesawat). Makanya kita larang ekspor pasir laut ke negara lain,” jelas Nasfri.
Pasir besi, laut, granit merupakan salah satu sumber daya kelautan yang diawasi Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).
Ada 12 lokasi yang fokus menjadi pengawasannya, yakni Buton, Serang, Pulau Seribu, Tanjung Balai Karimun, Sungai Liat, Deli Serdang, Minahasa, Bolaang Mongondow, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya dan Cilacap.
“Kalau ada yang menyelundupkan pasir ke Singapura untuk perluas wilayahnya, kita tak segan-segan akan melibasnya,” tegas Direktur Jenderal PSDKP, Asep Burhanudin. (lp6). Foto Ilustrasi/net