BATAM, WARTAKEPRI.co.id – Sebanyak 137 eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kepri akhirnya tiba di Batam, Jumat sore (12/2/2016).
Dilansir batampos.co.id, rombongan tiba sekitar pukul 18.45 WIB menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Mereka langsung diangkut ke Asrama Haji Batam Centre dengan pengawalan ketat dari kepolisian.
“Mereka dikaratina tiga hari, baru dipulangkan ke daerah masing-masing,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, Usman Ahmad.
Pria yang diberi tugas mentaubatkan eks Gafatar asal Kepri ini, mengatakan peroses pertobatan dilakukan sesuai agama masing-masing.
“Ada yang awalnya nasrani, jadi tak semuanya awalnya bergama Islam,” katanya.
Proses pertaubatan ini, rencananya akan dilakukan, Sabtu (13/2/2016).
“Mereka dikaratina tiga hari, baru dipulangkan ke daerah masing-masing,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, Usman Ahmad.
Pria yang diberi tugas mentaubatkan eks Gafatar asal Kepri ini, mengatakan peroses pertobatan dilakukan sesuai agama masing-masing.
“Ada yang awalnya nasrani, jadi tak semuanya awalnya bergama Islam,” katanya.
Proses pertaubatan ini, rencananya akan dilakukan, Sabtu (13/2/2016).
“Taubat ini penting karena Gafatar itu kan telah dinyatakan sesat, artinya yang awalnya muslim otomatis murtad, jadi disyahadatkan lagi bagi yang muslim,” ujarnya.
Masing-masing tokoh agama, kata Usman Ahmad, juga akan memberikan pembekalan ilmu agama masing-masing selama di karantina.
Setelah kembali ke masyarakat, tokoh agama setempat diharapkan melanjutkan bimbingannya kepada eks Gafatar ini.
Kapolresta Barelang, Kombes Helmy Santika mengatakan peran kepolisian saat ini hanya memantau dan mengawasi pergerakan eks Gafatar.
Masing-masing tokoh agama, kata Usman Ahmad, juga akan memberikan pembekalan ilmu agama masing-masing selama di karantina.
Setelah kembali ke masyarakat, tokoh agama setempat diharapkan melanjutkan bimbingannya kepada eks Gafatar ini.
Kapolresta Barelang, Kombes Helmy Santika mengatakan peran kepolisian saat ini hanya memantau dan mengawasi pergerakan eks Gafatar.
“Dokumen yang ditemukan itu belum ada yang mengarah ke tindak pidana. Tapi tetap kita awasi,” ujar Helmy.
Sementara itu, petugas Asrama Haji Batam Centre, Junaid mengatakan, hanya 118 orang ditampung di asrama haji.
Sementara itu, petugas Asrama Haji Batam Centre, Junaid mengatakan, hanya 118 orang ditampung di asrama haji.
“Sisanya sudah dijemput keluarganya,” sebutnya.
Hadir saat penjemputan Kepala Kesbangpol Kota Batam Rudolph Napitupulu. Selain itu, mereka juga dikawal tim dari Dinas Sosial Kepri, Kemenag Kepri, Polda Kepri, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol) Kepri, serta Intel Korem 033/WP, sejak dari Jakarta.
Rudolf mengakui, Gafatar resmi terdaftar di Kesbangpol Kota Batam pada 2011 dengan nomor skt: 149/LSM-KESBANG/XI/2011.
Hadir saat penjemputan Kepala Kesbangpol Kota Batam Rudolph Napitupulu. Selain itu, mereka juga dikawal tim dari Dinas Sosial Kepri, Kemenag Kepri, Polda Kepri, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol) Kepri, serta Intel Korem 033/WP, sejak dari Jakarta.
Rudolf mengakui, Gafatar resmi terdaftar di Kesbangpol Kota Batam pada 2011 dengan nomor skt: 149/LSM-KESBANG/XI/2011.
Kantornya di Jalan Hang Nadim Raya, Ruko Odessa Blok A-16 No. 12B Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota. (btpos)