WARTAKEPRI.co.id, BATAM– Kabid Humas Polda Kepri AKBP Erlangga menegaskan, saat ini situasi Kota Batam Provinsi Kepri dalam keadaan aman dan terkendali.
Pernyataan ini disampaikan Erlangga untuk menepis rumor yang berkembang di media sosial dan di tengah masyarakat akan situasi Batam yang sedang tidak aman.
“Kota Batam sekarang dalam keadaan aman terkendali,” kata Erlangga, Minggu (13/11/2016).
Erlangga mengatakan, rumor yang menyebutkan di Batam akan berlangsung aksi demo besar-besaran tanggal 14-16 November, dan pasca aksi pembakaran rumah warga Kampung Harapan Swadaya Bengkong Sadai, seolah-olah Kota Batam saat ini dalam kondisi yang rusuh dan kacau. Hal tersebut tidak benar.
“Sampai saat ini situasi Kota Batam aman dan kondusif. Kepolisian masih terus bekerja baik siang maupun malam, unit-unit patroli masih terus berlangsung baik di lingkungan perumahan warga, pusat keramaian maupun di tempat-tempat kegiatan Masyarakat”kata Erlangga.
Erlangga menjelaskan, aksi anarkis yang terjadi di Bengkong Sadai Batam pada beberapa hari kemarin, terjadi saat eksekusi lahan.
“Itu eksekusi lahan seluas 4,082 hektare milik PT Glory Point. Lahan itu ditempati warga Kampung Harapan Swadaya, Bengkong Sadai, Batam,”kata Erlangga.
Dikatakannya, saat itu Tim eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Batam yang dibantu 570 personil polisi dan TNI dihadang dan diserang ratusan warga dengan bom molotov.
Selanjutnya, warga membakar ban bekas untuk menghalangi langkah tim eksekusi. sebagian bom molotov yang dilemparkan warga mengenai salah satu rumah di Perumahan Glory Home, yang lokasinya bersebelahan dengan lahan yang dieksekusi.
Api langsung cepat membesar dan merembet ke rumah lainnya. Namun api berhasil dipadamkan.
“Sampai saat ini situasi sudah aman dan terkendali. Kedepannya eksekusi lahan dilakukan pendekatan baik dari pemerintahan maupun pendekatan dari pengusaha dengan mencari solusi yang terbaik,”kata Erlangga.
Selain itu kata Erlangga, Kota Batam merupakan kota madani yang masyarakatnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama, ras dan suku.
” Saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi keutuhan negara. Jadi tidak benar berita di seosial media yang menyatakan bahwa akan ada pengusiran terhadap etnis tertentu di Kota Batam” ungkap Erlangga.(alvin lamaberaf)