WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Setelah berhasil tanam bibit pohon mangrove pada pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup sedunia atau Word Enviroment Day (WED) 2023, Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL) Kampung Ambat Jaya, Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau akan menanam komoditas hortikultura.
“Hal ini tentunya guna memenuhi nilai gizi, keamanan dan ketersediaan pangan dari komoditas hortikultura di wilayah Kampung Ambat Jaya,” terang Ketua FPKL, Sahar Jemahat Jum’at (7/7/2023).
Bantuan bibit buah-buahan durian, mangga, alpukat dan kelengkeng tersebut, kata Sahar merupakan bantuan dari Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lingdung (BPDASHL) Provinsi Kepulauan Riau, melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun.
“Sebagai upaya turut mendukung dalam rangka penguatan program ketahanan pangan tingkat Desa,” beber Sahar.
Tidak hanya itu saja, kata Sahar sebagai upaya pemanfaatan lahan penghijauan, yang terdampak bagi kesejahteraan masyarakat Kampung Ambat Jaya.
“Produk hortikultura harus memperhatikan mutu lingkungan. Seiring dengan meningkatnya populasi terhadap sumber daya lahan yang semakin kuat, tuntutan kelestarian lingkungan pun akan semakin ketat,” tutur Sahar.
Sementara itu, Fungsional Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun, Saharuddin menyebut, sebanyak 10 ribu bibit buah-buahan bantuan dari Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lingdung (BPDASHL) Provinsi Kepulauan Riau.
“Melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun, dan telah di distribusikan kepada masyarakat,” katanya.
Untuk tahun ini, bibit buah-buahan yang berasal dari Medan Sumatera Utara tersebut, terbilang cukup baik.
“Untuk tingkat kematiannya sangat minim. Pernah terjadi pada tahun 2018, bibit buah banyak yang mati, karena beberapa faktor, diantaranya perjalanan yang memakan waktu sekitar 4 hingga 5 hari,” paparnya.
Bantuan tersebut kata Saharuddin diharapkan mampu mendukung program penghijauan dan pelestarian lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi masyarakat.
“Kami sengaja menanam bibit tanaman buah yang memiliki nilai ekonomi, agar kedepannya setelah berbuah bisa menambah pendapatan warga sekitar,” tandasnya.(Aman)